Minggu, 21 Maret 2010

Potensi daerah

Potensi daerah

Berbagai potensi yang dimiliki oleh daerah-daerah di Indonesia ini. Misalnya saja Jawa Barat yang mempunyai banyak potensi yang bisa digali, baik berupa potensi dari segi kebudayaan, sejarah, bahasa,

Salah satu dari jawa barat adalah Kota Tasikmalaya, Sang Mutiara dari Priangan Timur adalah sebutan yang sangat pas bagi kota ini, hal ini dikarenakan kemajuan pesat yang dialami oleh Kota Tasikmalaya seperti halnya kota - kota besar lainnya di Indonesia. Kota Tasikmalaya menjadi " Center City" dari Priangan timur sehingga kota ini berkemilau layaknya mutiara dari priangan timur. Kota tasikmalaya adalah kota terbesar keempat di Provinsi Jawa Barat, setelah Bandung, Cirebon , dan Bogor. Kota Tasikmalaya juga adalah kota terbesar dan termaju di Priangan Timur, Priangan timur itu sendiri terdiri dari kota/kabupaten Tasikmalaya, kabupaten [[Ciamis], kota Banjar, kabupaten Garut dan kabupaten Sumedang yang memiliki plat nomor kendaraan berinisial Z.

Kota Tasikmalaya adalah sebuah kekuatan besar bagi provinsi Jawa Barat sebagai pusat Priangan. Kemajuan Kota Tasikmalaya terlihat dari banyaknya keberadaan pusat - pusat perbelanjaan, gedung - gedung tinggi yang bermunculan, keberadaan Bank - Bank besar berskala internasional maupun nasional baik itu bank milik swasta maupun bank milik pemerintah.
Dengan menonjolkan potensi yang dimiliki kota tasikmalaya seperti dalam objek wisatanya Kampung Naga merupakan perkampungan tradisional dengan luas areal kurang lebih 4 ha. Lokasi obyek wisata Kampung Naga terletak pada ruas jalan raya yang menghubungkan Tasikmalaya - Bandung melalui Garut, yaitu kurang lebih pada kilometer ke 30 ke arah Barat kotaTasikmalaya. Kampung Naga dihuni oleh sekelompok masyarakat yang sangat kuat dalam memegang adat istiadat peninggalan jaman dahulu kala.

Tasik negeri yang peduli citradiri manusia. Orang-orang kreatif dari Tasik berpikir dan berkreasi mencari solusi bagi penampilan dan perlindungan citradiri. Maka lahirlah segala jenis busana, dari ujung kepala hingga ke ujung kaki. Dari peci hingga alas kaki.Untuk urusan alas kaki Orang Tasik memang ahlinya. Sumber daya alam sebagai bahan baku melimpah menjadi sumber inspirasi.
Batik bukan saja diproduksi di Pekalongan atau Surakarta maupun Yogyakarta. Batik juga diciptakan di sejumlah kawasan Jawa Barat. Sebut saja Batik Trusmi di Cirebon, atau dermayon di Indramayu, atau batik garutan dari Garut. Satu lagi kota yang terkenal sebagai sentra batik adalah Tasikmalaya. Bahkan pada masanya, kejayaan batik Tasik telah membuat kota ini dijuluki pusat Sehingga dapat menciptakan perekonomian usaha menengah.

tasik mempunyai sandal tasik, batik tasik dan peci tasik yang banyak di ketahui oleh masyarakat luas yang berkualitas bagus dengan harga terjangkau memacu usaha menengah di tasik dalam medistributor sandal dan peci tasik. Dan tasik sekarang pun megenalkan batik yang dimilikinya pada pasar nasional.


Kota Tasikmalaya memiliki potensi seni budaya yang beragam dan sumberdaya manusia yang cukup baik dan salah satunya adalah seni Helaran Angklung Badud. Seni ini lahir dan berkembang secara turun temurun dilingkungan warga desa Sukamaju Kaler Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya. Dengan perlegkapan utama seperangkat Angklung Buhun yang berusia kurang lebih 1 abad, tetpai masih memiliki suara yang nyaring dan stabil. Seni Helaran Angklung Badud ini mnjadi satu potensi seni budaya Kota Tasikmalaya yang dapat diunggulkan dalam menunjang promosi wisata Kota Tasikmalaya.

Tasikmalaya mempunyai berbagai budaya,kerajinan, dan alam yang memiliki suatu asset untuk dapat membangun menjadi kota yang besar lagi, dengan adanya menonjolkan potensi daerah-daerah dapat meningkatkan daerah-daerah tersebut, baik dari segi ekonomi, seni dan budaya.

Pasar Tradisional

Pasar Tradisional

Seiring dengan berkembangnya jaman di Indonesia, masyarakat mulai menginginkan hal yang praktis dalam melakukan segala kegiatannya, termasuk dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam hal membeli kebutuhan yang sekarang sangat mudah untuk dilakukannya, sehingga enggan untuk berbelanja di pasar tradisional. Dikuatkan oleh berita “Berita detik.com (Sabtu, 14/03/2009) berjudul "Pasar Tradisional Kian Susah Saingi Pasar Moderen" menguatkan hal tersebut. Menurut berita tersebut pasar-pasar tradisional mulai ditinggalkan para pembelinya yang mulai bergeser ke pasar modern karena harga di pasar modern yang lebih murah dibanding harga di pasar tradisional.”

Pergeseran tren belanja ini membuat pasar tradisional mulai ditinggalkan oleh konsumennya. Karena sekarang banyak pasar modern yang bermunculan dengan berbagai penawaran barang yang menarik konsumen. Menyadari bahwa pasar modern dari segi fasilitas lebih bersih,nyaman,teratur dan harganya pun murah. Sehingga sulit bagi pasar tradisional untuk dapat menyetarakannya dan dapat mengecam pasar tradional.

Didalam pasar tradisional usaha mikro dan menengah yang menjadi kendala dalam mendisribusikan dagangannya.Contohnya Eva, pedagang buah di Pasar Pagi, juga mengakui ada penurunan penjualan. Jika dua tahun lalu ia bisa menjual 1,5 kuintal jeruk, saat ini kadang ia hanya menjual 35 kilogram jeruk. Menurut dia, jumlah pembeli terus turun. Meski sudah mempunyai pelanggan tetap, sebagian pembelinya memilih berbelanja di pasar modern, atau supermarket yang tempatnya lebih nyaman dan tidak perlu menawar harga.


Oleh karena itu kita seharusnya dapat bekerjasama bagaimana agar pasar tradisional ini tidak punah. Bagaimanapun pasar tradisional merupakan pasar untuk membangun perekonomian mikro di Indonesia. Potensi pasar tradisional harus dapat dikelola lebih baik lagi oleh pemerintah agar konsumen tetap menyukai adanya pasar tradisional.

Jumat, 05 Maret 2010

Tidak luput oleh sejarah

Tidak luput oleh sejarah

Mengerti akan sejarah bearti menghargai orang-orang yang terdahulu. Dari orang-orang terdahulu berarti kita telah mengetahui sedikit kisah-kisahnya yang membuat kita menggambil penggalaman yang baik dapat ambil. Karena pengalaman dan kisah yang bijak akan kita peroleh dengan kita mengetahui dahulu sejarahnya. Seperti sejarah para pahlawan, para nabi-nabi dan tokoh-tokoh terkenal lainnya.

Seperti pada kerajaan Majapahit yang berdiri pada tahun 1293 atau 1500 Masehi, pada puncak kejayaan Hayam Wuruk yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389. masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Yang terkenal sumpah palapanya. Yaitu “Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah Mada, "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa".

Dari secuil kisah diatas maka terdapat makna dan arti yang kita ambil sebagai pelajaran dan motivasi kita terhadap negeri kita. Mahapatih dengan gigihnya ingin memperluas kerajaan nya hingga berbagai kawasan yang ingin ditaklukkannya dengan puasa. Dari kegigihan dan perjuanggan itu maka dapat ditaklukkan kawasan-kawasan baru. Seperti mahapatih gajah mada yang tidak menyerah untuk menaklukkan kawasan yang lain. Oleh karena itu sepertinya kita bisa membangun Indonesia agar lebih berkembang, lebih maju walaupun kondisinya berbeda dari waktu dahulu tapi terdapat jalan atau cara yang sama yaitu kegigihan dan tidak pantang menyerah jika terjadi kegagalan kita pun harus berusaha dan bertindak dengan baik dan positif untuk negeri tercinta. Terus berusaha dengan baik dengan begitu akan menghasilkan sebuah hasil yang baik pula.

Nestle spends $100 million to double production capacity

Nestle spends $100 million to double production capacity


PT Nestle Indonesia has expanded the production capacity of its factory in Pasuruan Regency, East Java, in a bid to double its production output to 1 million liters per day.

The expansion, which cost US$100 million, has established the factory as one of Nestle’s biggest in the world, president director Arshad Chaudhry told reporters on Wednesday.

“This is a long term investment, and I believe it will bring benefits to Indonesia, Nestle and the customers,” Arshad said at the inauguration ceremony, which was attended by Industry Minister Mohamad S. Hidayat.

Arshad added that Nestle would further increase its investment if the factory could meet the new production target of 1 million liters a day. Previously the factory produced up to 585,000 liters of milk per day.

However regardless of upgrades to the factory’s milk production technology, Arshad said, the output could only reach 620,000 liters per day due lack of raw milk supply.

A significant portion of supply of unprocessed milk to the factory comes from some 30,000 farmers in East Java who are also members of 30 local cooperatives.

Head of public relations Brata T. Hardjosubroto said the local farmers contributed between 40 and 45 percent of total milk supply, while the rest was from imports.

“We want the percentages to reverse in the future so that the domestic production will be higher than the imports,” he said.

Industry Minister Hidayat said Nestle’s factory expansion could serve as leverage for Indonesia to become the main milk producer in Southeast Asia.

Hidayat said producing milk locally instead of importing could help increase domestic consumption of milk, which currently only reached 10.4 liters per capita, far less than the average of 20 million liters per capita in other Asian countries.

The expansion of the factory, Hidayat said, would encourage local farmers to improve their businesses so as to meet the growing demand for milk.

East Java Governor Soekarwo said the provincial government had provided a micro-financing scheme that was supposed to be accessible to small farmers with no assets, thereby helping them to deal with the lack of collateral for their loans.

penulis :Wahyoe Boediwardhana
Sumber : http://www.thejakartapost.com/news/2010/03/05/nestle-spends-100-million-double-production-capacity.html

Membangun Negeri Mulai Dari Diri kita Sendiri

Membangun Negeri Mulai Dari Diri kita Sendiri


Membangun negeri yang apa yang kita harapkan??, karena membangun negeri secara baik dan konsisten berkelanjutan secara terus-menerus itu tidak mudah. Karena terdapat berbagai macam kebijakan yang kita terima, selain itu pula di negara kita banyak beranekara ragam suku budaya yang ada. Oleh karena itu untuk ikut sertaan kita dapat membangun negeri indonesia ini, mulailah dari diri kita sendiri. Dengan melakukan hal-hal yang dianggap kita kecil tetapi sesungguhnya secara tidak sadar kita telah membangun negeri kita. Contohnya setiap kali kita buang sampah buanglah sesuai dengan tempatnya dyaitu di tempat sampah. Hal itu memang kelihatannya masalah kecil tapi jika kita tidak melakikan secara benar maka akan banyak berdampak besar, karena sampah yang kita buang jika digabungkan dengan sampah jutaan sampah yang orang lain buang sembarangan maka akan terus menumpuk maka berdampak negatif bagi negeri kita yang tercinta ini seperti yang banyak terjadi di musim penghujan sekarang ini yaitu banjir dimana-mana, dan juga membuat lingkungan sekitar kita menjadi kotor. Dengan adanya lingkungan kotor juga berdampak pada kualitas udara yang kita hirup menjadi terkontaminasi dengan kandungan yang dikeluarkan oleh sampah-sampah tersebut. Oleh karena itu buang lah sampah pada tempatnya dengan begitu kita membangun negeri kita dengan lingkungan yang bersih dan aman.